Polisi Masih Belum Menemukan Bukti terkait Pengeroyokan dalam Kasus Kematian Mahasiswa UKI

Polres Metro Jakarta Timur telah menggelar prarekonstruksi kasus tewasnya mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI), Kenzha Ezra Walewangko (22). Dalam prarekonstruksi tersebut, Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ari Lilipaly, menyatakan belum dapat mengonfirmasi adanya pengeroyokan yang menyebabkan kematian Kenzha. Kegiatan tersebut berlangsung di kampus UKI, Cawang, Jakarta Timur, dengan melibatkan sekitar 70 adegan yang diperagakan oleh para saksi.

Penyelidikan Masih Berlangsung

Nicolas Ari Lilipaly menjelaskan bahwa dari total 70 adegan prarekonstruksi, sekitar 50 adegan di antaranya secara spesifik terkait dengan kasus tersebut. Tujuan dari prarekonstruksi ini adalah untuk mengungkapkan kronologi mulai dari Kenzha datang ke taman baca kampus hingga akhirnya dilarikan ke rumah sakit.

Meskipun prarekonstruksi telah dilakukan, pihak kepolisian belum dapat memastikan apakah ada unsur pidana yang terlibat. Mereka tetap berpegang pada prinsip kehati-hatian dan menghindari asumsi serta kesimpulan tergesa-gesa.

Harapan Keluarga dan Kampus UKI

Keluarga dan kerabat Kenzha, termasuk seorang sepupu bernama Praicy Tania Tewu, berharap agar kasus ini diusut tuntas. Mereka juga menekankan pentingnya peran UKI dalam mengungkap kebenaran, mengingat tempat kejadian dianggap sebagai “saksi bisu.”

Wakil Rektor UKI bidang Akademik dan Inovasi, Hulman Panjaitan, menyatakan dukungan kampus terhadap proses hukum yang berlangsung. Mereka mengharapkan adanya keadilan bagi keluarga korban dan berupaya agar peristiwa serupa tidak terulang di masa mendatang.